Resep Pengobatan
Sejuta khasiat herba kalonji bagi kesehatan
Kalonji merupakan tanaman herbal yang tergolong rempah. Kalonji adalah tanaman herba yang berkhasiat sebagai obat tradisional, kalonji ini juga bisa disebut habatussauda. Tanaman ini sudah tidak asing lagi dikalangan masyarakat, bahkan terlah terpopuler di Dunia.
Tanaman herbal ini dimanfaatkan untuk obat tradisional yang telah dipasarkan dimana-mana, yang dibuat diwujudkan kapsul dan juga ada yang berwujud minyak, disebut minyak habatussauda. Kalonji atau habbatussauda yang dimaksud disini, sama sekali tidak mirip dengan jintan yang biasa digunakan untuk bumbu dapur tersebut, baik dalam bentuk, rasa, maupun kegunaannya. Karena itu, anda jangan sampai salah memahami dan mengira bahwa keduanya adalah sama. Meski bentuknya kecil dan warnanya hitam, habbatussauda ternyata memiliki begitu banyak khasiat dan manfaat. Dan kalau ditelusuri dari sejarahnya, habbatussauda ini ternyata sudah dikenal dan dipakai oleh manusia sejak ribuan tahun yang lalu. Salah satu alasan yang menjadi dasar keyakinan akan khasiat dari habbatussauda ini antara lain adalah sabda (hadits) dari Nabi Muhammad SAW yang menganjurkan untuk menggunakan habbatussauda sebagai obat. Sabda atau hadits shahih yang dijadikan dasar penggunaan habatussauda adalah sebagai berikut: Dari Khalid bin Sa’ad, dia berkata: “Satu ketika aku keluar bersama Ghalib bin abjar. Di tengah perjalanan dia jatuh sakit. Sesampainya kami di Madinah, Ghalib tetap sakit. Ketika Ibnu Abu Atiq menjenguknya, dia menyarankan pada kami: “Carilah habbatussauda, ambil sebanyak lima sampai tujuh biji, lalu tumbuklah sampai menjadi lembut. Setelah diberi sedikit minyak, teteskanlah pada bagian hidung dan bagian-bagian tubuh yang lain. Soalnya A’isyah ra. pernah bercerita kepadaku bahwa ia mendengar Nabi Muhammad SAW pernah bersabda: “Sesungguhnya Habbatussauda ini merupakan penyembuh dari segala macam penyakit, kecuali As-sam”. Saat aku tanyakan, kata A’isyah, “apa itu As-sam?”, Rasulullah menjawab “As sam ialah kematian”. {Hadits riwayat Bukhari, Bab Habbatussauda, jilid 7 hal 479, penerbit CV. Asifa Semarang} Jika Rasullullah saja menganjurkan untuk menggunakan habbatussauda sebagai pengobatan, maka tidak heran jika habbatussauda ini juga tercantum dalam kitab Al-Tibb al-Nabawi (Pengobatan cara Nabi). Namun habbatussauda bukan hanya milik dan untuk orang Arab saja, khasiat dan manfaat habbatussauda telah lebih dulu diketahui dan digunakan oleh orang-orang Mesir, Yunani, dan India. Hal ini terbukti dengan ditemukannya minyak habbatussauda di dalam Tutankhamun atau pekuburan raja-raja Mesir kuno. Dan setelah dilakukan penelitian lebih jauh, ternyata minyak dari habbatussauda tersebut dipakai oleh para tabib pribadi raja-raja Mesir (Fira’un) sebagai obat untuk mengatasi gangguan pencernaan. Selain itu, Ratu Cleopatra dan Nefertiti juga menggunakannya untuk merawat dan mempertahankan kelembuatan kulit. Bukan cuma didalam hadist saja habbatussauda ini pernah disebutkan, didalam Kitab Perjanjian Lama-pun (Isaiah 28:25,27NKJV), terdapat bagian yang menjelaskan tentang cara memanen habbatussauda. Hipocrates, yang dianggap sebagai bapak ilmu kedokteran modern, juga merekomendasikan penggunaan habbatussauda sebagai bahan untuk membangkitkan vitalitas dan energi di dalam tubuh, serta untuk mengatasi berbagai gangguan akibat kelelahan secara fisik maupun mental. Di Persia, tabib Ibnu Sina (980-1037), yang dikenal dunia Barat dengan nama Avicenna, juga pernah memuji-muji habbatussauda. Hal ini bisa dibuktikan dengan ditemukannnya bab yang khusus membahas habbatussauda di dalam bukunya “The Canon of Medicine”, buku yang dianggap sebagai tonggak paling bersejarah dalam ilmu pengobatan. Ibnu Sina memuji habbatussauda sebagai obat yang bisa membangkitkan energi dalam tubuh dan mampu menghilangkan rasa letih dan lesu. Di dalam bukunya tersebut, Ibnu Sina juga menganjurkan habbatussauda untuk mengatasi berbagai penyakit, antara lain demam, sakit kepala, sakit gigi, flu, penyakit kulit, luka, iritasi, sebagai obat anti-jamur, obat cacing, dan parasit. Tidak hanya itu, jauh di bagian timur, tepatnya di India, habbatussauda yang dikenal dengan nama Kalonji, telah digunakan selama berabad-abad. Para tabib di India memanfaatkan habbatussauda untukmemperbaiki dan meningkatkan fungsi pencernaan di dalam tubuh. Selain itu, didalam sistem ilmu pengobatan tradisionalnya, yang disebut dengan Ayurveda, orang India juga memanfaatkan habbatussauda untuk mengatasi berbagai penyakit yang berhubungan dengan gangguan saraf, anorexia, dan juga berbagai masalah yang berhubungan dengan kandungan. Dengan begitu banyak bukti dan sejarah, membuat para ilmuwan modern menjadi penasaran dan tertarik untuk menyelidiki kebenaran dari khasiat habbatussauda. Dan sejak tahun 1959 saja, setidaknya ada lebih dari 200 penelitian yang pernah dilakukan. Pada tahun 1959 misalnya, dua orang peneliti terkemuka dari Mesir, yaitu Mahfouz dan El-Dakhakhny, melakukan penelitian yang bertujuan untuk mencari tahu unsur-unsur apa saja yang terdapat didalam habbatussauda. Hasil penelitian tersebut menyimpulkan bahwa setidaknya terdapat dua unsur penting didalam habbatussauda, yaitu nigellone dan thymoquinone. Nigellone adalah zat yang berkhasiat untuk mencegah terjadinya kejang otot, dan melebarkan saluran pernapasan. Bukti ini menguatkan fakta bahwa memang benar habbatussauda berkhasiat untuk mengatasi berbagai penyakit yang berhubungan dengan gangguan otot dan pernapasan. Selain itu, Nigellone yang bersifat antihistamin ini, juga sangat membantu untuk mengatasi berbagai gangguan akibat allergi. Sedang thymoquinone memiliki khasiat antiradang dan juga anti nyeri (analgesik). Senyawa ini merupakan antioksidan yang sangat ampuh dan efektif untuk mengeluarkan racun dari dalam tubuh. Penelitian lain juga menyimpulkan bahwa ternyata habbatussauda memang bersifat anti mikroba, hingga sangat efektif untuk memberantas cacing yang berada dalam saluran pencernaan. Bukan itu saja, penelitian yang dilakukan di Jordania dan Amerika Serikat juga menyimpulkan bahwa ternyata nigellone dan thymoquinone yang terdapat didalam habbatussauda juga bersifat anti leukemia. Penelitian-penelitian lainnya juga ikut memperkuat hasil-hasil penelitian sebelumnya, dan menyimpulkan bahwa kedua unsur yang terdapat di dalam habbatussauda tersebut memang sangat membantu untuk meningkatkan system kekebalan tubuh, dan mengobati berbagai gangguan pernapasan, seperti asma dan batuk. Dari hasil berbagai penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa habbatussauda ternyata mengandung lebih dari 100 unsur kimia alami penting yang sangat diperlukan oleh tubuh, antara lain:
|
Begitu besar khasiatnya, hingga layak jika habbatussauda ini diberi sebutan sebagai “Habbatul baraka”, atau biji yang membawa berkah, karena memang dia hadir untuk membawa keberkahan bagi yang memanfaatkan-nya. Berikut ini beberapa hasil penelitian yang melaporkan keberkahan yang terdapat di dalam habbatussauda:
Pemberian minyak ini berdampak positif terhadap penderita asma bronchial. Penelitian yang dilakukan oleh Nirmal Chakravaty MD pada tahun 1993, membuktikan kristal dari negellone memberi efek suppressive. Kristal-kristal ini dapat menghambat proteinkinase C, sebuah zat yang memicu pelepasan histamin. Penelitian lain juga membuktikan hal serupa. Kali ini dilakukan oleh Dr. Med. Peter Schleincher, ahli immonologi dari Universitas Munich, ia melakukan pengujian terhadap 600 orang yang menderita alergi. Hasilnya cukup meyakinkan, 70% yang menderita alergi terhadap debu, serbuk, jerawat, dan asma sembuh setelah diberi minyak Nigella. Dalam praktiknya, DR. Schleincher memberi resep Nigella ke pasiennya yang menderita infuenza.
Secara singkat, jika dikonsumsi secara rutin dan terus menerus, habbatussauda akan memberikan banyak manfaat, antara lain:
Habbatussauda, baik yang berbentuk olahan maupun murni, secara prinsip akan sangat membantu proses bagi penyembuhan secara alamiah, maupun untuk menjauhkan segala macam penyakit, tanpa mengganggu dan merusak fungsi-fungsi organ dan keseimbangan alami didalam tubuh. Saat mulai mengkonsumsi habbatussauda, pada sebagian orang akan muncul efek-efek penyembuhan. Efek-efek penyembuhan ini menyebabkan tubuh menjadi tidak nyaman. Efek-efek ini adalah sebagai bukti dan tanda bahwa sedang terjadi proses pembuangan racun (detoksifikasi) yang berada didalam tubuh. Pada sebagian orang, akan muncul beberapa gejala, misalnya:
Habbatussauda akan memberi hasil yang optimal bila diminum dalam keadaan perut kosong. Karena itu dianjurkan untuk minum Habbatussauda minimal setengah jam sebelum makan, kecuali bagi penderita maag minumnya 2 jam setelah makan. Sumber : belajar-yok.blog spot.com |